Senin, 19 Oktober 2015

Akuntansi Biaya (Bab 4)

Bab 4
Sistem Perhitungan Biaya Dan Akumulasi Biaya
Aliran Biaya Perusahaan Manufaktur
Semua biaya manufaktur tidak memperdulikan biaya tetap maupun biaya manufaktur. Artinya bahwa semua biaya manufaktur mengalir melalui perkiraan barang dalam roses dan persediaan barang jadi. Sehingga merefleksikan asumsi penyerapan tenaga kerja penuh.
 Pelaporan Hasil Operasi
Hasil operasi dilaporkan dalam laporan keuangan konvensional.
Laporan tersebut mengikhtisarkan operasi suatu periode dan menunjukan posisi finansial pada akhir periode tersebut.
LAPORAN LABA RUGI
   laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.
NERACA
Neraca merupakan laporan keuangan yg menunjukan posisi keuangan (aktiva, kewajiban, dan equitas pemilik) di akhir periode
LAPORAN ARUS KAS
Laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar uang (kas) perusahaan.
Sistem Biaya
Sistem biaya Aktual
  Informasi biaya diakumulasikan ketika biaya terjadi, tetapi penyajian atas hasilnya ditunda sampai semua operasi untuk periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan.
Sistem biaya standar
  Produk, operasi, dan proses dihitung biaanya berdasarkan jumlah yg telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya yg akan digunakan dan harga yg telah ditentukan sebelumya dari sumber daya tersebut.
Akumulasi Biaya 
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN “JOB ORDER COSTING”
  Biaya ditelusuri ke batch, lot, atau kontrak individual. Cara ini untuk mengidentifikasikan setiap pesanan yg dihasilkan dan untuk membebankan paling tidak beberapa elemen biaya dari oesanan itu sendiri ke masing” pesanan.
Dapat diterapkan untuk pekerjaan: pesanan di pabrik, bengkel, pekerjaan konstruksi dan percetakan dan untuk pekerjaan di bidang jasa (firma medis, hukum, arsitek, akuntansi, dan konsultasi).
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PROSES “PROCESS COSTING“
Biaya ditelusuri ke suau departemen operasi, atau subdivisi lain dalam suatu fasilitas produksi.
Dapat diterapkan:
1.industri seperti penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil dimana sejumlah besar dari satu jenis produk atau beberapa jenis produk.
2.Operasi perakitan & pengujian yg melibatkan sejumlah barang kecil yg serupa (peralatan listrik, suku cadangan peralatan elektronik, peralatan rumah tangga)
Dalam sistem biaya aktual menggunakan metode ini karena adanya persediaan separuh selesai di akhir suatu periode akuntansi.
ASPEK ASPEK UMUM DALAM JOB ORDER COSTING & PROCESS COSTING
  Perhitungan terperinci atas biaya baang dalam proses ini bedakan kedua metode akumulasi biaya dari metode ketiga (back flushing/ back flush costing) dimana sedikit atau tidak ada akuntansi yg dilakukan atas persediaan barang proses.
  Meskipun perusahaan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun proses, tetapi tidak ada campuran nyata dari kedua metode, krn keduanya diterapkan pada operasi yg terpisah. Ada sistem lain dimana campuran nyata dari perhitungan biaya berdasarkan pesana maupun perhitungan biaya berdasarkan proses terjadi.
METODE CAMPURAN
  Solusi yg dapat dilakukan untuk menelusuri bahan baku langsung ke batch atau lot tertentu menggunakan akumulasi biaya berdasarkan pesanan untuk bahan baku langsung. Dan menggunakan akumulasi biaya proses untuk biaya tenaga kerja langsung dan overhead
BACK FLUSH COSTING
Cara yg dapat dilakukan untuk mengakumulasikan biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian dari suatu pabrik dimana
Kecepatan pemrosesan sangat cepat, seperti dalam sistem just in time yg sudah matang. Back flush costing dapat dilakukan karena sistem ini dapat melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan & proses sehingga menghemat waktu pemrosesan data secara signifikan.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar