Manajemen
Kata
Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan
dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi.
Ricky W.
Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai
sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat
dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang
ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Pengertian
Manajemen Menurut James A.F. Stoner, Manajemen adalah
suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
upaya dari anggota organisasi serta penggunaan sumua sumber daya yang ada pada
organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Fungsi manajemen
adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan melekat di dalam proses
manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Fungsi manajemen pertama kali diperkenalkan oleh seorang
industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal abad ke-20. Ketika itu, ia
menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu merancang, mengorganisir, memerintah,
mengordinasi, dan mengendalikan
Berkaitan dengan
study kelayakan bisnis “aspek manajemen” merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari beberapa aspek kajian . keberhasilan suatu
proyek/kegiatan/bisnis yang telah di nyatakan feasible untuk di kembangkan,
sangat di pengaruhi oleh peranan
manajemen dalam pencapain tujuan.
Tujuan study
aspek manajemen ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan dan implementasi
bisnis dapat direncanakan, dilaksanakan sehingga rencana bisnis dapat
dinyatakan layak atau sebaliknya tidak layak.
Proses / fungsi
– fungsi dalam manajemen :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengkoordinasian
4. Monitoring dan evaluasi
Perencanaan
(planning) adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan secara
keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi
berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat
apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan.
Dalam
semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian
tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu dari pada fungsi
pengorganisasian, pengarahan/pengkoordinasian, dan monitoring/evaluasi.
Pada
prinsipnya perencanaan di tetapkan pada saat sekarang dan akan dilaksanakan
atau digunakan pada masa
yang akan datang, sehingga perencanaan merupakan fungsi utama dan dasar
bagi seluruh fungsi-fungsi manajemen. Pendekatan dalam pembuatan perencanaan:
- · Pendekatan Atas-Bawah {Top-Down} Perencanaan dengan ini dilakukan oleh pemimpin organisasi. Unit organisasi di bawahnya hanya melaksanakan hal-hal yang telah direncanakan. Untuk perusahaan yang menganut system desentralisasi, pimpinan puncak memberikan pengarahan dan petunjuk kepada pemimpin cabang atau sejenisnya untuk menyusun rencana yang pada tahapannya akan ditinjau dan dikoreksi oleh pimpinan puncak sebelum disetujui untuk direalisasikan.
- · Pendekatan Bawah-Atas {Bottom-up} Perencanaan dengan pendekatan dengan cara pemimpin puncak memberikan gambaran situasi dan kondisi yang dihadapi organisasi termasuk mengenai misi, tujuan, sasaran dan sumber daya yang dimiliki. Langkah selanjutnya memberikan kewenangan kepada manajemen di tingkat bawahnya untuk menyusun perencanaan.
- Pendekatan campuran Dalam kenyataan, relatif sulit menemukan proses perencanaan yang murni atas-bawah atau bawah-atas. Yang sering ditemukan adalah kombinasi diantara keduanya walaupun dengan persentase yang relatif. Dengan pendekatan ini pemimpin memberikan petunjuk perencanaan organisasi secara garis besar, sedangkan perencanaan detailnya diserahkan kepada kreativitas unit perusahaan di bawahnya dengan tetap mematuhi aturan yang ada.
- Pendekatan kelompokPerencaan di buat oleh sekelompok tenaga ahli dalam perusahaan, oleh karena itu di dalam perusahaan dibentuk semacam biro atau bagian khusus seperti biro perencanaan. Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana atau rencan-rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tingkatan manejemen
- Proses perencanaan untuk menghasilkan suatu rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, antara lain yaitu dari sisi jangka waktu manfaat rencana serta dari sisi tngkatan manejemen, yaitu dari sisi strategis dan operasional. Penjelasannya disajikan berikut ini;
·
Perencanaan jangka
panjang
·
Perencanaan jangka
menengah
·
Perencanaan jangka
pendek
Sisi
tingkatan manajemen:
·
Perencanaan strategis: yang
disusun untuk mencapai tujuan umum organisasi, yaitu melaksanakan misi
organisasi.
·
Perancanaan
operasional: yang merupakan rincian tentang bagaimana rencana strategik
dilaksanakan.
- Perencanaan Strategis Sering juga disebut Perencanaan Jangka Panjang (longe range planning) adalah proses pengambilan keputusan yang menyangkut tujuan jangka panjang organisasi, kebijakan yang harus diperhatikan, serta strategi yang harus dijalankan untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk melaksanakan strategi tersebut harus pula disusun program kerja yang terinci, mencakup kegiatan yang harus dilakukan, kapan harus dimulai, kapan harus selesai, dan siapa yang harus bertanggungjawab, serta sumber daya manusia yang diperlukan. Singkatnya perencanaan strategik adalah proses perencanaan jangka panjang yang sudah diformalkan, yang digunakan untuk merumuskan tujuan organisasi serta cara menghadapinya.
- Perencanaan Operasional Terdiri atas bentuk: (1) rencana sekali pakai (single use plan), yakni rencana yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu dan dibubarkan segera setelah tujuan ini tercapai; (2) rencana permanen (standing plans), yakni pendekatan-pendekatan yang sudah distandarisasi untuk menghadapi situasi berulang dan dapat diramalkan sebelumnya. Sedangkan bentuk-bentuk perencanaan dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Tujuan (Objectiv) Merupakan suatu sasaran dimana kegiatan itu diarahkan dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu, dan diketahui oleh semua orang yang terlibat.
- Kebijakan (Policy) Adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan. Karena kebijakan ini biasanya tidak tertulis, maka seringkali sulit untuk dipahami oleh para bawahan/ karyawan.·
- Strategi (Strategy) Merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya diadakan penyesuaian disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan di lakukan dan lain sebagainya.
- Merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Adanya prosedur akan lebih memudahkan pelaksanaan semua aktivitas dalam organisasi.
- Aturan (Rule) Adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur
- Program (Programe) Merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pembrerian tugas yang di sertai dengan suatu anggaran (Budget), semua ini akan menciptakan sebuah tindakan . dalam organisasi biasanya program dibuat dalam dua macam, yakni program umum dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi, sedang program khusus hanya mencakup kegiatan-kegiatan dari masing-masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.Manfaat perencanaan:
1) Mengurangi
ketidakpastian serta perubahan pada waktu mendatang
2) Mengarahkan
perhatian pada tujuan
3) Memperingan
biaya
4) Sarana
untuk mengadakan pengawasan
5) Penerjemah
kebijakan umum
6) Berupa
perkiraan yang bersifat ramalan
7) Berfungsi
ekonomi
8) Memastikan
suatu kegiatan
9) Alat
koordinasi
10) Alat/sarana
pengawasan
Secara garis besar terdapat empat langkah dasar perencanaan yang dapat dipakai untuk semua kegiatan perencanaan pada semua jenjang organisasi. Langkah tersebut adalah:
1) Menetapkan
sasaran
Kegiatan perencanaan dimulai
dengan memutuskan apa yang ingin dicapai organisasi. Tanpa sasaran yang jelas,
sumber daya yang dimiliki organisasi akan menyebar terlalu luas. Dengan
menetapkan prioritas dan merinci sasaran secara jelas, organisasi dapat
mengarahkan sumber agar lebih efektif.
2) Merumuskan
posisi organisasi pada saat ini
Jika sasaran telah ditetapkan,
pimpinan harus mengetahui dimana saat ini organisasi berada dan untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan tersebut, sumber daya apa yang dimiliki pada saat
ini. Rencana baru dapat disusun jika organisasi telah mengetahui posisinya pada
saat ini. Untuk ini di dalam organisasi harus terdapat suasana keterbukaan agar
informasi mengalir dengan lancar terutama data keuangan dan statistik.
3) Mengidentifikasi
faktor faktor pendukung dan penghambat menuju sasaran
Selanjutnya perlu diketahui
faktor-faktor, baik internal maupun eksternal, yang diperkirakan dapat membantu
dan menghambat organisasi mencapai sasaran yang terlah ditetapkan. Diakui jauh
lebih mudah mengetahui apa yang akan terjadi pada saat ini, dibandingkan dengan
meramalkan persoalan atau peluang yang akan terjadi di masa datang. Betapapun
sulitnya melihat ke depan adalah unsur utama yang paling sulit dalam
perencanaan.
4) Menyusun
langkah langkah untuk mencapai sasaran
Langkah terakhir dalam kegiatan
perencanaan adalah mengembangkan berbagai kemungkinan alternatif atau langkah
yang diambil untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan, mengevaluasi
alternatif-alternatif ini, dan memilih mana yang dianggap paling baik, cocok
dan memuaskan.
- Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian
(organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempe rmudah manajer dalam
melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan
dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus
mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang
bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Langkah
pengorganisasian secara garis besar dalam melakukan proses pengorganisasian,
mulai dari merencanakan, melaksanakan, dan memantau kerja organisasi, secara
garis besar dipaparkan berikut ini:
·
Merinci seluruh
pekerjaan yang harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan
misisinya.
·
Membagi beban kerja ke
dalam aktifitas-aktifitas yang secara logis dan memadai dapat dilakukan oleh
seseoramg atau oleh sekelompok orang.
·
Mengkombinasikan
pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan efisien.
·
Menetapkan mekanisme untuk
mengkoordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam kesatuan yang harmonis.
·
Memantau efektifitas
organisasi dan mengambil langkah-langkah penyesuaian untuk memperhatikan atau
meningkatkan efektifitas.
Rincian asas-asas organisasi akan di paparkan dalam sembilan faktor seperti berikut ini:
·
Perumusan tujuan
organisasi
·
Departemenisasi
·
Pembagian kerja
·
Koordinasi
·
Pelimpahan wewenang
·
Rentang kendali
·
Jenjang organisasi
·
Kesatuan perintah
·
Fleksibilitas
Struktur organisasi dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian dan posisi dalam perusahaan.struktur organisasi menjelaskan pembagian aktifitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi aktifitas tersebut sampai batas-batas waktu tertentu. Ada empat elemen dalam struktur,yaitu:
·
Spesialisasi aktifitas
·
Standarisasi aktifitas
·
Koordinasi aktifitas
·
Besar unit kerja
Di
dalam organisasi dikenal berbagai bentuk organisasi atau lebih tepat disebut
struktur organisasi,yaitu:
1.
Organisasi Lini
Organisasi lini adalah suatu bentuk
organisasi di mana pelimpahan wewenang langsung secara vertikal dan sepenuhnya
dari kepemimpinan terhadap bawahannya.
2.
Organisasi Lini dan Staf
Organisasi lini dan staf adalah
kombinasi dari organisasi lini dan organisasi fungsional. Pelimpahan wewenang dalam
organisasi ini berlangsung secara vertikal dari seorang atasan pimpinan hingga
pimpinan di bawahnya.
3.
Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional yaitu suatu
bentuk organisasi di mana kekuasaan pimpinan dilimpahkan kepada para pejabat
yang memimpin satuan di bawahnya dalam satuan bidang pekerjaan tertentu.
4.
Organisasi Lini dan Fungsional
Organisasi yang masing-masing
anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif.
5.
Organisasi Matriks
Organisasi matriks disebut juga
sebagai organisasi manajemen proyek yaitu organisasi di mana penggunaan
struktur organisasi menunjukkan di mana para spesialis yang mempunyai
keterampilan di masing-masing bagian dari kegiatan perusahaan dikumpulkan lagi
menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
6.
Organisasi Komite
Bentuk organisasi di mana tugas
kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat, yang berupa komite atau dewan.
Manajer
adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
Pada
organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokan menjadi manajer
puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya
digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai
dari bawah ke atas:
1. Manejemen
lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah manajemen
operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin
dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi.
Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area,
manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen
tingkat menengah (middle management), mencakup semua manajemen yang berada di
antara manajer lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah di antaranya
kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen
puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive officer.
Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer).
Meskipun
demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan
menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang
lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim
karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya
sesuai dengan dengan permintaan pekerjaan.
3.
Pengkoordinasian,
Penggerak dan Pengarah
Pengarahan
(actuate/directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota
kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial
dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan
orang-orang agar mau bekerja dengan sendirinya atau penuh kesadaran secara
bersama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal
ini yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership).
Aspek
penggerakan (actuating)/ perngkoordinasi yang juga merupakan bagian dari
manajemen, hendaknya diperkirakan juga apakah dalam manajemen proyek maupun
manajemen implementasi bisnis, kelak dapat berjalan baik, sehingga ia dapat
dinyatakan layak. Menyusun agar penggerakan ini dapat berjalan dengan baik, hendaknya
dikaji dari beberapa sisi, seperti:fungsi penggerakan yang harus terpenuhi, serta
sikap dan perilaku seorang pemimpin yang hendaknya memiliki kriteria agar ia
dapat menggerakkan bawahannya.
Untuk
menggerakan karyawan, hendaknya seorang penggerak (dalam hal ini seorang
pemimpin) memiliki jiwa kepemimpinan.
Kepemimpinan
diartikan oleh Stoner sebagai suatu proses mengenai pengarahan dan usaha untuk
mempengaruhi kegiatan yang berhubungan anggota kelompok.
Dari
pengertian di atas dapat dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
1) Kepemimpinan
harus melibatkan orang lain
2) Kepemimpinan
melibatkan distribusi yang tidak merata atas kekuasaan antara pemimpin dan yang
dipimpin
3) Kepemimpinan
secara sah dapat memberikan hak kepada pemimpin tidak saja berupa pengarahan
akan tetapi juga pengaruh.
4) Kepemimpinan
meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi
perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Kepemimpinan mempunyai kaitan yang erat dengan
motivasi. Hal tersebut dapat dilihat dari keberhasilan seorang pemimpin dalam
menggerakkan orang lain dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sangat
tergantung kepada kewibawaan, dan juga pimpinan itu dalam menciptakan motivasi dalam
diri setiap orang bawahan, kolega, maupun atasan pimpinan itu sendiri.
Gaya
kepemimpinan:
1) Otokratis
Kepemimpinan seperti ini
menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan
pengembangan strukturnya. Jadi kekuasaanlah yang sangat dominan diterapkan.
2) Demokrasi
Gaya ini ditandai adanya suatu
struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang
kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis cenderung bermoral tinggi dapat
bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
3) Gaya
kepemimpinan kendali bebas
Pemimpin memberikan kekuasan
penuh terhadap bawahan, struktur organisasi bersifat longgar dan pemimpin
bersifat pasif.
4.
Monitoring
dan evaluasi
Monitoring
Pengevaluasian (evaluating) adalah proses pengawasan dan pengendalian performa
perusahaan untuk memastikan bahwa jalannya perusahaan sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan. Seorang manajer dituntut untuk menemukan masalah yang
ada dalam operasional perusahaan, kemudian memecahkannya sebelum masalah itu
menjadi semakin besar.
Fungsi
pokok monitoring evaluasi/ pengendalian tersebut adalah:
·
Mencegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan atau kesalahan dengan melakukan pengendalian secara
rutin disertai adanya ketegasan-ketegasan dalam pengawasan
·
Memperbaiki berbagai penyimpangan yang
terjadi
·
Mendinamisasikan organisasi
·
Mempertebal rasa tanggung jawab
Fungsi perencanaan merupakan
fungsi utama dalam melaksanakan manajemen karena akan sangat berpengaruh pada
fungsi-fungsi yang lain.
Dalam perencanaan biasanya
menggunakan 2 system:
1. Top Down
Sistem Top Down adalah sistem
perencanaan yang dilakukan dari atas ke bawah, biasanya perencanaan dengan sistem
top down dilakukan oleh manajer atau pimpinan dengan menyesuaikan visi misi/
cita-cita manajer atau pimpinan, sistem ini memang terkesan otoriter karena
pemimpin mempunyai kewenangan yang lebih dalam menyusun/ membuat suatu perencanaan.
2. Bottom
Up
Sistem Bottom Up adalah system
perencanaan yang disusun dari bawah dari ke atas, atau disusun secara partisipatif.
Hal ini mempunyai kelebihan karena disusun secara bersama mulai dari level
bawah sehingga bisa diterima dengan sesuai
kebutuhan di tingkat bawah, juga dapat menggali potensi yang ada.
Hubungan Aspek Manajemen dan Sumber Daya
Manusia
Pelaksanaan
pembangunan bisnis harus direncanakan dengan baik supaya tidak terjadi hal-hal
yang dapat menghambat pembangunan. Penyelesaian pembangunan bisnis yang tidak
sesuai dengan jadwal akan menyebabkan pembengkakan biaya dan dapat menyebabkan
gangguan pada pemasaran karena gagalnya pencapaian target waktu berproduksi.
Kegiatan
perencanaan pembangunan bisnis juga berkaitan dengan kesiapan tenaga kerja.
Tenaga kerja pada suatu bisnis memegang peranan yang sangat penting, baik pada
bisnis yang padat teknologi maupun bisnis yang padat tenaga kerja. Perbedaannya
adalah pada bisnis yang padat teknologi proporsi tenaga kerja terampil lebih
besar dibandingkan dengan proporsi tenaga kerja kasar, sedangkan pada bisnis
yang padat tenaga kerja proporsi tenaga kerja terampil lebih kecil dibandingkan
dengan proporsi tenaga kerja kasar.
Analisis aspek
manajemen lebih menekankan pada proses dan tahap-tahap yang harus dilakukan
pada proses pembangunan bisnis, sedangkan analisis sumber daya manusia
menekankan pada ketersediaan dan kesiapan tenaga kerja, baik jenis/mutu maupun
jumlah sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Kesalahan
pada analisis kelayakan sumber daya manusia dapat menyebabkan bisnis tidak bisa
dijalankan karena tidak dikelola oleh orang-orang kompeten sesuai dengan
kebutuhan.
Suatu ide bisnis
dinyatakan layak berdasarkan aspek
manajemen dan sumber daya manusia jika terdapat kesiapan tenaga kerja untuk
menjalankan bisnis dan bisnis tersebut dapat dibangun sesuai waktu yang telah
diperkirakan. Secara spesifik analisis aspek manajemen dan sumber daya manusia
pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk:
·
Menganalisis penjadwalan pelaksanaan
pembangunan bisnis
·
Menganalisis jenis-jenis pekerjaan yang
diperlukan untuk pembangunan bisnis
·
Menganalisis waktu yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
·
Menganalisis biaya yang diperlukan untuk
melaksanakan setiap jenis pekerjaan yang diperlukan untuk pembangunan bisnis
·
Menganalisis persyaratan yang diperlukan
untuk memangku pekerjaan pada suatu bisnis
·
Menganalisis struktur organisasi yang
cocok untuk menjalankan bisnis
·
Menganalisis metode pengadaan tenaga
kerja untuk menjalankan bisnis
·
Menganalisis kesiapan tenaga kerja untuk
menjalankan bisnis
Sebelum
melakukan analisis pada aspek manajemen dan sumber daya manusia, dasar-dasar
manajemen proyek dan manajemen sumber daya manusia perlu dipahami terlebih
dahulu. Dasar-dasar manajemen proyek yaitu perencanaan proyek, dan dasar-dasar
manajemen sumber daya manusia yaitu deskripsi jabatan, spesifikasi jabatan,
struktur organisasi, dan pengadaan karyawan.
Perencanaan
proyek merupakan usaha untuk membuat dan menentukan apa yang harus dicapai pada
suatu proyek, kapan, dan bagaimana proyek tersebut dilaksanakan. Penjadwalan
proyek merupakan bagian dari perencanaan proyek secara keseluruhan, yang
bertujuan untuk menentukan kapan sebuah proyek dilaksanakan berdasarkan urutan
tertentu, dari awal sampai akhir proyek.
Penjadwalan
proyek merupakan hal yang penting pada perencanaan proyek. Hal ini karena pada
penjadwalan proyek terdapat beberapa kegiatan yang sangat menentukan
keberhasilan dalam pembangunan proyek, antara lain:
·
Membagi proyek ke dalam bentuk tugas dan
mengestimasi waktu serta sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas
tersebut
·
Pengorganisasian tugas yang bersamaan
untuk membuat jadwal yang optimum
·
Meninimumkan ketergantungan tugas untuk
menghindari adanya jeda waktu yang ditimbulkan oleh suatu tugas yang
pengerjaannya harus menunggu tugas lainnya selesai
Beberapa
teknik yang dapat digunakan untuk perencanaan dan penjadwalan proyek adalah
bagan GANTT, PERT (Program Evaluation and Review Technique), CPM ( Critical
Path Method).
1. Bagan
GANTT
Bagan GANTT pertama dikembangkan
oleh Hendry Laurent GANTT. Bagan GANTT dapat memberikan informasi tentang
jenis-jenis pekerjaan yang akan dilakukan dan lama waktu untuk setiap kegiatan.
2. PERT
(Program Evaluation and Review Technique)
PERT diperkenalkan pertama kali
oleh Booz Allen Hamilton (1958). PERT muncul untuk mengurangi
keterbatasan-keterbatasan yang ada pada Bagan GANTT. PERT adalah teknik
penjadwalan suatu proyek dengan cara membagi proyek atau kegiatan induk menjadi
kegiatan-kegiatan yang lebih kecil dan menyusunnya menjadi jalur kerja yang
logis sehingga jangka waktu dan biaya pengerjaan program dapat dioptimalkan.
3. CPM (Critical
Path Method)
CPM pertama kali diperkenalkan
oleh sebuah metode penjadwalan yang dikembangkan oleh Du Pont dan Remington
Rand. Metode ini dapat digunakan untuk aktivitas yang durasinya sudah
diketahui. PERT lebih menekankan pada faktor waktu, sedangkan CPM lebih
menekankan pada faktor biayanya.
makasi ya udah memberikan saya informasi yang baik... pokoknya sangat menarik
BalasHapusarigatou gozaimasu
BalasHapus