BAB
I
PENDAHULUAN
Penelitian terhadap
rencana bisnis yang tidakhanya menganalisa layak atau tidak layak bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Studi mendalam artinya meneliti secara sungguh –
sungguh data dan informasi yang ada
kemudian diukur, dihitung, dan dianalisis hasil
penelitian Kelayakan dapat tersebut dengan menggunakan metode –
metode tertentu. diartikan bahwa
usaha yang dijalankan akan memberikan
keuntungan financial dan non financial sesuai tujuan yang mereka inginkan atau dapat diartikan juga akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi perusahaan yang menjalankannya, tetapi juga bagi investor,
kreditor, pemerintah,dan Bisnis adalah
usaha yang dijalankan dengan tujuan masyarakat
luas. Untuk memperoleh keuntungan (
financial ) sesuai dengan tujuan dan
target yang diinginkan dalam berbagai bidang, baik jumlah maupun waktunya .Dengan kata lain bisnis merupakan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
orang – orang yang berkecimpung di
dalam bidang perniagaan ( produsen,pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta
kualitas hidup mereka.
Aspek teknik dan teknologi terdiri dari pemilihan strategi
produksi, pemilihan dan
perencanaan produk yang akan diproduksi, rencana kualitas, pemilihan teknologi, rencana kapasitas produksi, perencanaan letak pabrik, perencanaan
tata letak (
layout ) perencanaan jumlah produksi, manajemen persediaan, pengawasan kualitas produk.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
Tujuan
studi aspek teknik dan teknologi
adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana
bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak , baik pada saat
pembangunan proyek atau operasional secara rutin.
Studi aspek teknik
dan teknologi, meliputi:
1.
Penentuan strategi produksi, dan perencanaan produk
2.
Proses pemilihan teknologi untuk produksi
3.
Penentuan kapasitas produksi yang optimal
4.
Letak pabrik dan layoutnya, dan tata letak usaha dan
layoutnya.
5.
Rencana operasianal dalam hal jumlah produksi.
6.
Rencana pengendalian persediaan bahan baku dan barang
jadi.
2.1 Masalah Manajemen Operasional
Manajemen
operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi
perancanaan, organisasi staffing, koordinasi, pengarahan, dan pengawasan
terhadap operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan (didalam
perusahaan) untuk mengubah masukan menjadi keluaran, sehingga keluarannya akan
lebih bermanfaat dari masukannya. Keluaran tersebut dapat berupa barang dan atau
jasa. Tugas menajemen di perusahaan adalaha untuk mendukung manajemen dalam
rangka pengambilan keputusan masalah-masalah produksi atau operasi. Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan, yaitu:
a)
Masalah penentuan posisi perusahaan.
Penetuuan posisi perusahaan dalam
masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efsien.
b)
Masalah desain.
Masalah
desain akan mencakup perancangan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untuk
mengatasi masalah ini, hendaknya dilakukan pengambilan keputusan di bidang
rancang bangun ( design ) . Untuk
proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi;
perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana
kapasitas mesin yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata-letak ( layout ) ruangan, dan lingkungan kerja.
c) Masalah
operasional.
Masalah
operasional timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan. Untuk
proses manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah
operasional ini antara lain : rencana produksi, rencana persediaan bahan baku,
penjadwalan kerja pegawai, pengawasan kualitas dan pengawasan biaya produksi.
2.2 Masalah Proses Produksi dan Proses Operasi
Persoalan-persoalan dalam proses
prosduksi atau operasi
ternyata cukup banyak dan kompleks. Namun, Persoalan-persoalan itu akan
dipilah-pilah, dan disesuaikan dalam studi kelayakan bisnis. Untuk Proses
manufaktur, persoalan – persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai
dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagai berikut:
1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan
1. Pemilihan Startegi Produksi
Agar barang atau jasa yang diproduksi akan memenuhi
kebutuhan konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian pasar
dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasran ini, berikutnya akan
ditetapkan macam-macam produk yang menjadi
alternatif untuk dibuat, selanjutnya akan dikaji pula kaitanya dengan
aspek-aspek yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
2.
Pemilihan
dan Perencanaan Produk
Setelah beberapa alternatif ide produk
tersaring,selanjutnya akan dikaji produk ( beberapa produk ) apa yang menjadi
prioritas untuk diproduksi. Biasanya, untuk menetapkan produk ( produk-produk )
tersebut akan dilakukan melalui tahapan – tahapan pekerjaan , tahapan itu
meliptuti :
- Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Pada intinya, aspek pasar dan pemasaran untuk mengetahui apakah
ide-ide produk diperkirakan untuk mengetahui apakah perusahaan mampu membuat
produk tersebut dengan segala sumber daya yang dimilikinya. Sedangkan untuk
aspek keuangan, adalah meniliai apakah produk tersebut jika dihasilkan akan
mendatangkan keuntungan yang sesuai dengan harapan.
- Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam produksi barang, gambaran desain
awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan produk jasa. Dalam membuat
desain produk awal ini, hendaknya dipertimbangkan hal-hal seperti: manfaat
produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang agar menunjang
manfaat-manfaatnya, desain, seni, dan estitika barang yang akan diproduksi.
Desain produk awal ini akan ditindaklanjuti menjadi produk yang lebih mendekati sebenarnya.
- Pembuatan Prototip dan Pengujian
Prototip adalah produk yang dibuat
sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat secara besar-besaran. Ia berguna
untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.Semetara itu, pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah prototip
ini sudah dapat diimplementasikan atau belum. Jika belum, masih dapat
diperbaiki lagi, lalu diuji lagi dan seterusnya sehingga prototip ini sesuai
dengan harapan. Akhirnya, terciptalah desain produk akhir yang siap unutk
diimplementasikan.
- Implementasi
Tahap ini mecoba untuk menilai apakah
produk yang sudah diproduksi dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang
baik.
3.
Perencanaan
Kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting
bagi konsumen. Perusahaan hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas
produk dari tiap dimensi
kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini:
a.
Produk Berupa barang
Menurut David Garvin,
yang dikutip Vincent Gaspersz,
menentukan dimensi kualitas barang dapat dilkakukan melalui delapan dimensi
seperti berikut ini:
a. Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karateristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli
barang tersebut
b. Features, yaitu aspek performasi yang
berguna untuk menambah fungsi dasar, berkaitandengan pilihan-pilihan produk
dan pengembangnya.
Ø Reliablility, hal yang berkaitan dengan
probablitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya setiap
kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu pula.
Ø Confermance, hal ini berkaitan dengan
tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi yang telah ditetapkan sebelumnya
berdasarkan pada keinginan pelanggan.
Ø Durability, yaitu suatu refleksi umur
ekonomis berupa ukuran daya tahan atau masa pakai barang.
Ø Serviceability, yaitu karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan, kompentensi, kemudahan, dan akurasi dalam
memberikan layanan untuk perbaikan barang
Ø Aesthetics, merupakan karakteristik yang
bersifat subjektif mengenai hal-hal estetika yang berkaitan dengan pertimbangan
pribadi dan refleksi dari prefensi individual.
Ø Fit and finish, suatu sifat subjektif,
berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan produk tersebut sebagia
produk yang berkualitas.
b.
Produk Jasa/ Servis
Zeithaml et. al. mengemukakan lima dimensi dalam menentukan
kualitas jasa, yaitu :
ü Reliability, yaitu kemampuan untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.
ü Responsiveness, yaitu respon atau
kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat
dan tanggap.
ü Assurance, meliputu kemampuan karyawan
atas: pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramah-tamahan,
perhatian dan kesopanan dalam memberi pelayanan, keterampilan dalam memberikan
informasi, kemampuan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan
keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam
menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan. Dimensi ini merupakan
gabungan dari dimensi kompetensi, kesopanan, dan kredibilitas.
ü Emphaty, yaitu perhatian secara
individual yang dibeikan perusahaan kepada pelanggan seperti kemudahan untuk
menguhubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomonikasi dengan
pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan
pelangganya. Dimensi emphaty ini merupakan gabungan dari dimensi Akses,
Komunikasi dan Pemahaman pada Pelanggan.
ü Tangibles, meliputi penampilan fasilitas
fisik seperti gedung dan ruangan frontoffice, tersedianya tempet parkir,
kebersihan, kerapihan dan kenyaman , kelengkapan peralatan komunikasi dan
penampilan karyawan.
2. Kelompok Masalah Desain
4.
Pemilihan
Teknologi
Berkaitan dengan pemilihan
teknologi, biasanya suatu produk tertentu dapat diproses dengan lebih dari satu
cara, sehingga teknologi yang dipilih pun perlu ditentukan secara jelas.
Patokan umum yang dapat dipakai misalnya adalah dengan mengetahui seberapa jauh
derajat mekanisasi yang diinginkan dan manfaat ekonomi yang diharapkan.
5.
Rencana
Kapasitas Produksi
Kapasitas didefinisikan
sebagai suatu kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam
waktu tertentu. Kapasitas dapat dilihat dari sisi masukan ( input ) dan keluaran (
output ). Rencana kapasitas produksi dalam rangka studi kelayakan aspek
teknis dan teknologi ini tergantung beberapa pilihan sistem , antara lain:
ü Skala Ekonomi
Dengan
faktor ini, kapasitas yang dipilih adalah yang memilki biaya per unit yang
paling rendah. Akan tetapi cara ini memiliki kelemahan-kelemhan, seperti: waktu
pengambilan modalnya berjangka panjang , akibatnya produk menjadi kurang
fleksibel untuk disesuaikan dengan pelanggan.
ü Focused facilities
Dengan
banyakanya kelemahan dengan system skala ekonomi diatas, maka munculah system
focused facilities. Dimana cara ini mempertahankan volume produksi yang tinggi
diganti dengan penyediaan produk yang lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Selain itu, dalam perencanaan kapasitas produksi, terdapat dua ekstirm
strategi, Pertama Strategi Ekspansi , startegi ini lebih bersifat proaktif., sedangkan
cara kedua, dilakukan wait and see, dimana cara ini dilakukan , jika permintaan
produk sudah yakin benar meningkat atau tidak meningkat.
6.
Perencenaan
Letak Pabrik
ü Bagi
Perusahaan Manufaktur
o Letak
pabrik sebagai tempat proses produksi perlu dianalisis secara saksama karena
sangat berpengaruh terhadap banyak aspek, seperti biaya. Murah atau mahalnya
harga produk tergangtunga pula pada ketak pabrik karena jarak berpengaruih
terhadap harga di pasar. Rentetang akibat lainnya adalah masalah kemampuan di pasar,
yang ujung-ujungnya akan mempengaruhi laba yang akan dihasilkan.
o Dalam
suatau studi kelayakan bisnis, pilihan letek pabrik hendaknya dapat dikaji dari
beberapa faktor. Hasil kajian, kelak akan dianalisis lagi untuk mencapai
keputusan akhir dimana pabrik akan didirikan. Faktor utama yang perlu
diperhatikan antara lain :
§
Letak konsumen potensial atau pasar sasaran
yang akan dijadikan tempat produk dijual
§
Letak bahan baku utama.
§
Sumber
tenaga kerja
§
Sumber daya seperti air, kondisi udara, tenaga
listrik di sekitar pabrik adalah penting bagi prosees produksi agar tidak terganggu,
sehingga faktor-faktor ini
perlu dipertimbangkan secara saksama.
§
Fasilitas transportasi yang memadai untuk memindahkan bahan baku ke
pabrik, dan memindahkan hasil produksi dari pabrik kepasar.
§
Fasilitas
untuk pabrik.
§
Lingkungan masyarakat sekitar yang akan
mempengaruhi aktivitas pabrik secara positif maupun negatif.
§
Peraturan pemerintah, misalnya dalam hal kawasn
berikat dan AMDAL.
ü Bagi
Perusahaan Jasa
Letak
lokasi fasilitas jasa dapat dibagi dua macam. Pertama, pelanggang datang ke lokasi fasilitas
jasa, seperti pasien mendatangi tempat praktek dokter. Kedua, penyedia jasa
mendatangi konsumen, seperti mobil pemadam kebakaran mendatangi lokasi
kebakaran. Penentu lokasi fasilitas jasa perlu mempertimbangkan banyak hal,
antara lain : mudah dan dapat di akses oleh konsumen, tempat parkir yang
memadai,dapat diekspansi, lingkungan yang mendukung usaha, kesesuaian dengan
lokasi pesaing dan izin lokasi dari pihak yang berwenang.
7.
Perencanaan
Tataletak (Layout)
ü Bagian
Industri Manufaktur.
Bagi perusahaan manufaktur, paling tidak ada tiga
jenis tempat yang perlu diatur
layout-nya, berikut paparanya:
Tataletak
pabrik. Tatalelak ( layout )
untuk industri manufaktur antara lain adalah pabrik seperti letak mesin-mesin,
letak alat produksi, lajur pengangkutan barang,dan seterusnya. Letak dari
fasilitas-fasilitas tersebut harus dikaji agar proses produksi dapat dijalankan
secara efektif dan efisien.
Faktor-faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penyusunan layout untuk pabrik, yaitu :
§ Sifat
produk yang di buat.
§ Jenis proses produksi.
§ Jenis barang serta volume produksi
yang dihasilkan.
§ Jumlah
modal yang tersedia untuk proses produksinya.
§ Keluwesan atau fleksibilitas letak
fasilitas-fasilitas
§ Aliran barang dalam proses produksi
hendaknya sedemikian rupa sehingga tidak saling menghambat atau menggangu
§ Penggunaan
ruangan hendaknya selain efektif untuk bekerja, hendaknya juga memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja
§ Letak mesin-mesin dan fasilitas
lain hendaknya juga memperhatikan kemudahan-kemudahan dalam hal pemeliharaan
dan pengawasan.
Tataletak kantor. Selain pabrik
perusahaan manufaktur juga memiliki kantor. Terletak kantor hendaknya
disesuaikan besar atau kecilnya
investasi. Selain itu, tataletak harus dirancang dengan memperhatikan kemudahan
dalam berkomunikasi, fleksibilititas
pemakaian ruangan, struktur organisasi yang diterapkan, serta bentuk layanan
yang dilaksanakan secara rutin.
Tataletak Gudang, sebagai tempat
penyimpanan bahan baku maupun bahan jadi, hendaknya juga diatur layoutnya.
Hal-hal utama yang perlu dicermati dalam penyusunan tataletak gudang antara
lain besar/kecilnya nilai investasi, bahwa tataleiitak gudang fleksibel untuk
memudahkan aktivitas bongkar muat barang, juga harus fleksibel untuk memudahkan
pengaturan kembali jika jumlah barang yang disimpan berkurang atau bertambah.
ü
Bagian Industri Jasa
Tataletak (layout) ,tataletak
fasilitas yang tersedia akan berpengaruh pada perspsi pelanggang atas kualitas
suatu jasa. Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam tataletak fasilitas jasa
meliputi :
·
Pertimbangan Spasial
·
Perencanaan Ruangan
·
Perlengkapan/ Perabotan
·
Tatacahaya
·
Warna
·
Pesan-pesan yang disampaikan secara grafis
Desain Fasilitas Jasa
Dalam
industri jasa desain dan tataletak fasilitas jasa erat hubungannya dengan
pembentukan persepsi pelanggang, yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap
kualitas jasa tersebut dimata pelanggang. Ada beberapa faktor utama yang
berpengaruh dalam desain fasilitas jasa seperti:
§
Sifat dan tujuan perusahaan jasa itu sendiri,
karena hal ini akan menentukan berbagau persyaratan desainnya.
§
Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan
ruang/tempat dimana jasa akan ditawarkan.
§
Fleksibilitas desain apabila volume permintaan
yang berubah-ubah dan spesikasi jasa yang cepat berkembang.
§
Faktor estetis penataan yang rapi dan menarik
pada fasilitas jasa dapat meningkatkan sikap positif pelanggang terhadap suatu
jasa.
§
Masyarakat dan lingkungan sekitar fasilitas jasa
berpengaruh terhadap perusahaan, baik secara positif maupun negatif dilihat
dari sisi perusahaan.
§
Biaya konstruksi dan operasi serta sumber daya
lain.
3.
Kelompok Masalah Operasional
8.
Perencanaan
Jumlah Produksi
Aktivitas
produksi hendaknya direncanakan dengan baik agar jumlah produksi yang
dihasilkan tidak terlalu banyak atau terlalu sedikit. Dalam industri
manufactur, ada beberapa faktor utama yang akan mempengaruhi perencenaan jumlah
produksi perusahaan, yang biasanya dijadikan sebagai pembatas jumlah produksi
yang akan dihasilkan. Faktor-faktor tersebut adalah :
o
Permintaan.
o
Kapasitas pabrik
o
Suplai bahan baku.
o
Modal kerja
o
Peraturan pemerintah dan ketentuan
teknis lainnya juga berperan dalam perencanaan jumlah produksi.
9.
Manajemen
Persediaan
Persediaan
barang biasnya digunakan untuk mengantisipasi permintaan konsumen yang
meningkat secara tajam, atau untuk mensupalai kekurangan bahan baku. Hal-hal
yang pokok yang perlu dikaji dalam ranga studi kaelayakan antara lain adalah
sebagai berikut:
ü
Penentuan jumlah order
ü
Safety Stock
ü
Inventory Sistem
ü
Materials Requiment Planning
10.
Pengawasan Kualitas Produk
Kualitas
produk baik barang maupun jasa merupakan suatu kesatuan karesterintik produk
dan jasa dari pemasaran, rekayasa, manufaktur, dan pemeliharaan yang membuat
produk dan jasa dapat memenuhi harapan-harapan para konsumen. Perencanaan kualitas. Aktivitas ini
merupakan pengembangan dari produk dan proses untuk memenuhi kebutuhan
konsumen, yang terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut.
o
Menentukan siapa konsumennya
o
Menentukan apa kebutuhan atau keinginan konsumen
o
Mengembangkan produk dan kualitas yang sesuai
o
Memgembangkan proses sebagai pedoman bagian
operasi atau produksi.
Pengendalian Kualitas,
Aktiva ini dilakukan pada tahap operasi langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
§
Evaluasi performansi aktual
§
Membandingkan performansi aktual dengan sasaran
yang direncanakan
§
Mengambil tindakan terhadap penyimpangan.
§
Perbaikan Kualiatas. Aktivitas ketiga dari
trilogi ini adalah bertujuan untuk mencapai tingkat yang lebih baik daripada
sebelumnya.
2.3 Implikasi pada Studi Kelayakan Bisnis
Hasil
studi aspek teknis dan tekhnologi hendak memberikan informasi perihal :
- Bagaimana memilih strategi produksi, perencanaan produk, dan kualitasnya, sehingga ada pegangan yang jelas terhadap langkah langkah yang akan ditempuhdalam proses berikutnya.
- Bagaimana menentukan kapasitas produksi yang optimal sehingga kemampuannya dapat ditentukan, baik dalam rangka pemenuhan permintaan pasar sasaran maupun perencanaan peninggkatan pangsa pasar.
- Bagaimana proses pemilihan tekhnologi yang tepat guna sehingga kinerja yang diharapkan dari tekhnologi tersebut jelas.
- Penenentuan letak pabrik bagi industri manufaktur atau letak usaha bagi industei jasa.
- Penentuaan tataletak (layout) ini dalam pabrik atau terletak bagi industri jasa, seperti pada ruangan-ruangan kantor.
- Menentukan perencanaan operasional, misalnya dalam jumlah hal produksi, hendaknya juga dianalisis.
- Khususnya dalam industri manufaktur, persediaan bahan baku hendaknya tidak kurang atau berlebih, demikian pula persediaan barang jadi.
- Pengawasan kaulitas produk, baik dalam bentuk barang ataupun jasa, hendaknya dapat dilakukan dengan baik.
BAB
III
|
3.1 Kesimpulan
Tujuan
studi aspek teknik dan teknologi
adalah untuk meyakini apakah secara teknis dan pilihan teknologi, rencana bisnis
dapat dilaksanakan secara layak atau tidak layak , baik pada saat pembangunan
proyek atau operasional secara rutin.Studi aspek teknik dan teknologi, meliputi:
a. Penentuan
strategi produksi, dan perencanaan produk
b. Proses
pemilihan teknologi untuk produksi
c. Penentuan
kapasitas produksi yang optimal
d. Letak
pabrik dan layoutnya, dan tata letak usaha dan layoutnya.
e. Rencana
operasianal dalam hal jumlah produksi.
f. Rencana
pengendalian persediaan bahan baku dan barang jadi.
g.
Pengawasan kualitas produk, baik dalam bentuk barang
ataupun jasa
3.2 Saran
Hendaknya
perusahaan juga memperhatikan aspek teknik dan teknologi dalam studi kelayakan
bisnis untuk perencanaan perusahaan yang lebih matang.
bagus (y) cukup membantu :)
BalasHapusbagus dan sangat membantu dan ada musik membuat tidak bosan
BalasHapusgood job n interesting
BalasHapusLengkap sekali. apalagi ada musiknya, keren. awalnya nggak nyadar kalo musiknya dari blog ini, kirain ada yang salah sama laptop karena mp3 player nggak nyala tapi kok ada suara musik. sempet takut kirain ada hantu atau apa hahahaha good job dan keren
BalasHapus