DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ....................................................................................
DAFTAR
ISI ...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang ...............................................................................................
B. Rumusan
Masalah ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Persaingan
Industri ........................................................................................
B. Kekuatan
dan Penawaran Pembelian..............................................................
C. Bentuk
Barang Subsidi ..................................................................................
D. Kekuatan
Subsidi............................................................................................
E. Kemampuan
Pesaing Baru untuk Masuk ........................................................
F.
Kajian dalam Aspek lingkungan Industri .......................................................
G.
Solusi untuk Aspek Lingkungan Industri ......................................................
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan.....................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Setiap perusahaan dipastikan berada
dalam satu struktur industri persaingan yang memiliki karakteristik khusus yang
berbeda dengan industri lainnya, terkecuali kalau perusahaan tersebut memang
melakukan monopoli sehingga hanya ada satu perusahaan dalam satu industri. Jika
hal ini terjadi, maka aturan kompetisi industri adalah identik dengan strategi
perusahaan monopoli itu sendiri.
Sebelum membahas tentang industri,
yang perlu ditentukan adalah dari hasil penemuan ide usaha awal, industri
seperti apa yang ingin kita masuki atau bisnis apa yang mau kita jalankan.
Karena bisnis model awal ini, akan menentukan struktur kompetisi dengan pesaing
di industri, pasar yang ingin kita masuki, strategi pemasaran apa yang kita
pakai, kualitas produk yang akan kita produksi dan sumberdaya manusia yang akan
kita pakai.
Aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan di mana bisnis perusahaan benda. Akibatnya, faktor-faktor yang
mempenagruhi kondisi, seperti ancaman terhadap perusahaan dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk kondisi persaingan itu sendiri, menjadi penting
dianalisis untuk studi kelayakan bisnis jasa. Keenam aspek yang perlu diamati, persaingan
sesama perusahaan dalam industrinya, ancaman masuk pendatang baru, ancaman dari
produk pengganti, kekuatan tawar menawar pembeli, kekuatan tawar menawar
pemasok.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana persaingan industri itu?
2. Bagaimana kekuatan dan penawaran
pembeli?
3. Apa saja bentuk barang subtitusi?
4. Bagaimana kekuatan supplier?
5. Bagaimana kemampuan pesaing baru
untuk masuk?
6. apa
saja Aspek Lingkungan Industri?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Persaingan Industri
Industri
dalam arti sempit adalah kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang-barang
yang sejenis, dimana terdapat kesamaan dalam bahan baku yang digunakan dalam proses,
bentuk produk akhir, dan konsumen akhir. Dalam arti luas, industri dapat
didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa
dengan elastisitas silang (cross elasticity demand) yang positif tinggi.
Definisi lain dari industri adalah kelompok perusahaan yang memproduksi barang
atau jasa yang sama atau bersifat substitusi dekat. Dari segi pembentukan
pendapatan, industri adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan nilai tambah.
Dalam
industri yang sudah kita tentukan kita perlu meneliti bagaimana bentuk
kompetisi yang ada di industri tersebut, berapa banyak pesaing dan bagaimana
cara mereka berkompetisi., apakah kompetisi sudah sangat ketat. Dalam siklus
industri yang kita ambil dimana letak industrinya masih dalam tahap bertumbuh
atau sudah matang. Apakah akan rugi atau sangat menguntungkan. Dalam analisa
ini kondisi tersebut harus melihat dari saat ini dan juga pada data histori
atau cerita, apakah trendnya membaik terus atau justru melemah.
Agar tidak
terjebak dalam kompetisi yang ada kita harus menentukan posisi pasar kita
dengan perlu mendapatkan keunggulan kompetisi yang bisa dicapai dari segi
biaya, segi kualitas produksi maupun dari segi penentuan variabel yang
diinginkan oleh konsumen melalui inovasi dan kreativitas.
Salah satu
contoh kasus dalam persaingan industri adalah bagaimana industri radio kecil
berinovasi, 20 tahun yang lalu dikuasai oleh walkman, dan munculnya mp3,
kemudain 5 tahun terakhir ipod dengan cepat masuk kepasar dan bisa
diterima oleh konsumen dan menjadi salah satu produk yang paling laku didunia.
Karena bentuknya yang kecil, kemampuan isi lagunya yang banyak dan kemudahan
dalam pemakaian, membuat konsumen membelinya. Apple juga terus menerus
berinovasi agar tidak dikejar oleh pesaingnya, mulai dari ipod mini, ipod
shuffle, ipod yang dapat menonton video dan terakhir iphone.
Yang sekarang sedang bersaing dengan android smartphone Samsung.
Intensitas
rivalitas antar pemain dalam industri dipengaruhi oleh struktur biaya produk,
tingkat diferesiasi produk, pertumbuhan industri, dan tingkat kapasitas
terpasang. Semakin besar porsi biaya
tetap dalam struktur biaya produksi, semakin tinggi intensitas rivalitas.
Semakin homogen produk, semakin tinggi rivalitas. Pertumbuhan industri yang
menurun dan tingkat kapasitas terpasang yang besar akan mempengaruhi intensitas
rivalitas antarpelaku industri.
Intensitas
persaingan antarperusahaan dalam industri tergantung pada :
1. Jumlah
pesaing banyak dengan kekuatan berimbang
2. Pertumbuhan
industri lambat
3. Produk atau
jasa yang dihasilkan kurang terdiferensiasi atau memiliki switching cost yang
rendah
4. Produk
memiliki biaya tetap tinggi dan tidak tahan lama
5. Penambahan
kapasitas dalam jumlah besar akan mengganggu keseimbangan permintaan dan
penawaran dalam industri
6. Rintangan
keluar yang tinggi
7. Pesaing
memiliki perbedaan dalam strategi, asal, dan kepribadian.
B.
Kekuatan dan
Penawaran Pembeli
Dalam
industri pembeli mempunyai kekuatan untuk menentukan pilihan dan industri yang
sangat kompetitif dan efisien, dimana karakteristik produk sangat kecil
perbedaannya dan pembeli dapat dengan mudah menggantikan supplier dari
yang satu ke yang lainnya, maka perusahaan yang baru perlu mempertimbangkan
dengan sangat matang. Sedangkan untuk kekuatan pembeli yang masih lemah, maka
secara tidak langsung kekuatan penjual sangat kuat memungkinkan untuk
mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi
sehingga industri ini memugkinkan untuk dimasuki.
Kemampuan berinovasi sebuah produk,
akan menghindarkan atau menurunkan kekuatan pembeli untuk menekankan harganya,
sebenarnya dimata pembeli, sebuah produk berharga jika nilai uang yang
dibayarkan seimbang dengan barang yang bisa dinikmatinya.
Dalam beberapa industri penting,
pembeli produk adalah pembeli tunggal, seperti produsen energi listrik, maka
pembelinya adalah perusahaan listrik negeri itu sendiri, sehingga harganya
telah ditentukan sebelum pembangunan pembangkit listrik dilakukan.
Pembeli mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong
harga, meningkatkan mutu dan pelayanan serta mengadu perusahaan dengan
kompetitor melalui kekuatan yang mereka miliki.
Pembeli akan
mempunyai kekuatan tawar, jika :
1. Pembeli
terkosentrasi membeli dalam jumlah besar,
2. Produk yang
dibeli dari industri standar atau tidak terdiferensiasi
3. Produk yang
dibeli dari industri mempunyai porsi yang signifikan dari biaya beli sehingga
tidak ada kenaikan harga atau perusahaan lain menawarkan harga yang lebih murah
akan segera berpindah
4. Produk yang
dibeli hanya akan mendatangkan keuntungan
kecil bagi pembeli
5. Produk yang
ditawarkan industri dipandang memiliki resiko keuangan yang tinggi
6. Produk yang
ditawarkan industri dipandang tidak
begitu penting bagi pembeli
7. Pembeli
memilki ancaman yang kuat untuk berintegrasi ke belakang masuk ke industri
pemasok.
C.
Bentuk
Barang Subsidi
Sesudah
persaingan industri dan kekuatan pembeli, selanjutnya barang substitusi yang
ada untuk produk yang akan ditawarkan, dan bagaimana strategi kompetisi dari
barang substitusi yang ada termasuk bauran pemasarannya. Dan contoh seperti
yang dibahas sebelumnya ipod pada saat awal hanya pemutar lagu,
handphone pada awalnya hanyalah sebuah alat komunikasi, tetapi handphone
sekarang telah menambah fitur memutar lagu, kemudian ipod juga berubah dengan produk terbarunya yaitu iphone yang bisa berkomunikasi juga
memutar lagu.
Dari contoh
diatas, bisa kita simpulkan bahwa produk yang tadinya tidak bersubstitusi,
berkembang menjadi barang substitusi karena perkembangan teknologi. Diakhir
tahun 2009, beberapa produsen komputer, mengembangkan komputer ringan yang
disebut netbook, yang berfungsi sebagai jelajah dunia maya bersaing dengan handphone
untuk juga menjelajahi dunia maya. Akibatnya produsen handphone nokia akhirnya
juga ikut memproduksi netbook ini.
Selain produk, penjual jasa juga ada
yang subtitusi. Misalnya kalau kita membeli voucher handphone prabayar,
kita biasanya bisa membelinya di kios-kios telekomunikasi atau wartel, tapi
pada saat ini, berapa bank juga menawarkan anjungan tunai mandiri (atm) sebagai
salah satu tempat membeli voucher handphone.
Inovasi
dalam peluncuran produk, juga dapat menurunkan tingkatan barang substitusi,
kembali kecontoh ipod, pada beberapa saat peluncuran, banyak pesaing
lainnya juga meluncurkan barang sejenis ipod dengan desain yang sama,
akan tetapi ipod terus berinovasi. Untuk jasa, kemampuan substitusi dari
pesaing juga relative kecil, asalkan memliki keahlian jasa yang spesifik dan
pengalaman yang memberikan jasa dan mesti dipelajari dalam hitungan tahun.
D.
Kekuatan Supplier
Selanjutnya
bagaimana dengan kekuatan supplier bahan baku, apakah ada perusahaan
yang
sebenarnya telah terjadi integrasi vertical,
sehingga perusahaan lain yang masuk sebenarnya sangat tergantung pada supplier
yang monopoli atau oligopoli. Terkadang kita melihat perusahaan yang bergerak
di industri yang sangat menarik dan menguntungkan untuk dimasuki sebagai usaha
baru tapi ternyata perusahaan tersebut dapat melakukan karna adanya dukungan
supplier yang kuat dibelakangnya dan dimiliki oleh investor yang sama. Jika hal
ini terjadi perusahaan baru wajib untuk mempertimbangkan kembali industri ini,
karena sekalipun industrinya sangat menarik, tetapi karena suppliernya
terjadi monopoli maka tekanan harga akan sangat tidak menguntungkan bagi
perusahaan baru. Pemasok dapat mempengaruhi industri lewat kemampuan mereka
menaikkan harga atau mengurangi kualitas produk atau servis.
Para pemasok memilki kekuatan tawar
menawar yang mempengaruhi ketersediaan bahan.
Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengauhinya. Oleh karna
itu, informasi tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting diketahui, baik
bagi perusahaan yang ada maupun bagi prusahaan yang sedang diuji kelayakan
bisnisnya ini.
Pemasok akan memiliki kekuatan jika
;
1. Pemasok didominasi oleh sedikit perusahaan,
2. Produk yang
dihasilkan unik sehingga sulit untuk mencari pengganti,
3. Produk
pemasok sangat penting bagi pembeli,
4. Pemasok merupakan ancaman serius
apabila berintegrasi ke depan ke arah industri pembeli,
5. Pembeli bukan merupakan konsumen penting bagi pemasok.
E.
Kemampuan Pesaing Baru Untuk Masuk
Selanjutnya perlu dipertimbangkan
akan hambatan dalam industri untuk jangka pendek, menengah dan panjang. Jika
dalam waktu jangka pendek, industri ini sangat tidak mudah untuk dimasuki, maka
kompetisi akan sedikit, sehingga ptofitabilitas akan menguntungkan. Begitu juga
untuk jangka menengah hingga panjang, perlu dianalisa.
Sebagai contoh kasus, untuk industri
telekomunikasi mobile, pada awal berdirinya, pemerintah hanya membatasi
beberapa pemain yang boleh main industri ini, hingga kita mengenal adanya 3
operator utama. Akan tetapi pada akhir-akhir ini, muncullah banyak operator
komunikasi baru yang masuk, tidak hanya sama dengan ketiga operator awal,
tetapi juga mulai masuk ke dalam frekuensi yang berbeda. Selain itu muncul juga
peraturan pemerintah dalam pengaturan maksimal yang boleh diberlakukan kepada konsumen.
Sehingga bisa jadi ada beberapa operator baru maupun lama yang akhirnya
mengalami kerugian yang sangat signifikan.
Hambatan berkompetisi karena
regulasi dan kebutuhan investasi yang sangat besar yang diperlukan untuk
menjalankan suatu usaha. Dapat juga disebabkan pengetahuan akan satu inovasi
atau bahan pokok yang tidak mudah didapatkan oleh yang lainnya, sehingga
terjadi monopoli. Seperti dalam dunia farmasi, penemuan obat tertentu, dapat
dilakukan pematenan, sehingga monopoli obat tersebut bisa dilakukan. Visi dan
misi perusahaan juga diperlukan untuk memfokuskan rencana sesuai dengan tujuan.
F.
Kajian dalam Aspek Lingkungan
Industri
1.
Persaingan
sesama perusahaan dalam industrinya
Persaingan
dalam industry sangat mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan. Dalam situasi
persaingan yang oligopoly, perusahaan mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk
mempengaruhi pasar. Sementara itu, persaingan pasar yang sempurna biasanya akan
yang sempurna biasanya akan memaksa perusahaan menjadi follower termasuk dalam
hal harga produk. Jadi, perusahaan perlu mengetahui persaingannya.
2.
Ancaman
masuk pendatang baru
Perusahaan sebagai pendatang baru
akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi perusahaan yang sudah ada implikasi
tersebut misalnya adalah kapasitas menjadi bertambah, terjadinya perebutan
pangsa pasar serta perebutan sumber daya produksi yang terbatas. Kondisi
seperti ini menimbulkan ancaman bagi perusahaan yang telah ada. Ada beberapa
factor yang menghambat pendatang baru untuk masuk kedalam suatu industry, yang
sering disebut dengan hambatan masuk. Faktor-faktor yang dimaksud adalah skala
ekonomi, diferensial produk, kecukupan modal, biaya peralihan, aspek kesaluran
distribusi dan peraturan pemerintah.
3.
Ancaman
dari produk pengganti
Perusahaan-perusahaan
yang berada dalam suatu industry bersaing dengan produk pengganti. Walaupun
karakteristik berbeda, barang subsitusi dapat memberikan fungsi atau jasa yang
sama. Ancaman produk subtitusi adalah kuat bilamana konsumen dihadapkan pada
sedikitnya switching cost dan jika produk substitusi itu mempunyai harga yang
lebih murah atau kualitasnya sama, bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu
industry.
4.
Kekuatan
tawar-menawar pembeli
Pembeli
mampu mempengaruhi perusahaan untuk memotong harga , untuk meningkatkan mutu
dan servis, serta menghadapkan perusahaan dengan competitor (pesaing) melalui
kekuatan yang mereka miliki.
5.
Kekuatan
tawar menawar pemasok
Pemasok
dapat mempengaruhi industry lewat kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau
mengurangi kualitas produk atau servis. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu
mengandalkan perilaku pemasok.
6.
Pengaruh
kekuatan stakeholder lainnya
Kekuatan
ke enam yang ditambahkan oleh freeman yang dilakukan wheelen adalah kekuatan di
luar perusahaan yang mempunyai perusahaan secara langsung kepada perusahaan.
Stakeholder yang serikat pekerja, lingkungan masyarakat, kreditor, pemasok,
asosiasi dagang, kelompok yang mempunyai kepentingan lain dan pemegang saham.
Pengaruh dari masing-masing stakeholder bervariasi antara satu industry dengan
industry lainnya.
G.
Solusi untuk aspek lingkungan
industri.
Hasil
studi aspek lingkungan hendaknya memberikan perihal :
a. Studi dan kondisi ancaman bagi
pendatang baru untuk masuk
Rencana
bisnis yang sedang dikaji kelayakannya pendatang baru, maka untuk masuk kesatu
industry tertentu perlu diketahui ketentuan dan kelemahannya. Jika perusahaan
diperkirakan tidak sangup untuk masuk keindustri tersebut, maka perusahaan
dianjurkan untuk mengundurkan diri.
b. Situasi persaingan sesame perusahaan
dalam industry
Hal
ini perlu diketahui agar perusahaan dapat menyusun kekuatan untuk masuk ke
suatu industri. Hal ini perlu diketahui agar perusahaan dapat menyusun kekuatan
untuk masuk ke suatu industry. Mengukur persaingan antar perusahaan dalam
industry yang sama dapat dilihat dari factor-faktornya, yang menurut porter,
ialah : jumlah competitor, tingkat pertumbuhan industry, karakteristik produk,
biaya tetap, kapasitas produksi, dan hambatan perusahaan untuk mengundurkan
diri.
c. Ancaman dari produk jasa pengganti
Rencana
suatu bisnis adalah menghasilakan produk pengganti bagi produk-produk pengganti
bagi produk-produk yang sudah beredar.
d. Kekuatan tawar menawar pembeli
Pembeli-pembeli
perlu dicari tahu kekuatannya dalam mempengaruhi harga jasa. Pasa pembeli dapat
mempengaruhi seluruh perusahaan dalam industrinya, temasuk perusahaan yang
sedang melakukan uji kelayakan bisnis.
e. Kekuatan tawar menawar pemasok
Para
pemasok memiliki kekuatan tawar menawar yang mempengaruhi ketersediaan bahan.
Akibatnya, harga bahan dapat pula dipengaruhinya. Oleh karna itu, informasi
tentang kekuatan tawar menawar pemasok penting diketahui, baik bagi perusahaan
yang ada maupun bagi perusahaan yang sedang diuji kelayakan bisnisnya ini.
f. Pengaruh kekuatan stakeholder
Kekuatan
para stakeholder perusahaan untuk mendukung rencana bisnis, perlu dikaji baik
dalam rangka untuk menyetujui maupun untuk menolak rencana bisnis.
Ini
merupakan hasil terhadap elemen-elemen persaingan bisnis di atas akan berguna
sebagai masukan untuk menganalisis kelayakan bisnis, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Perlu di ketahui bahwa aspek persaingan mulai dianggap
penting untuk kajian kelayakan bisnis.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam aspek industri perlu
diperlukan beberapa analisa yang meliputi persaingan industri yang saat ini,
kekuatan dan penawaran pembeli terhadap produk, bentuk barang subtitusi yang
bisa menggantikan produk, kekuatan supplier dalam industri, kemampuan pesaing
baru untuk masuk dengan menawarkan produk yang sejenis. Dalam aspek lingkungan
industri ada beberapa aspek yang perlu dikaji diantaranya :
-
Persaingan
sesame perusahaan dalam industrinya
-
Ancaman
dari produk pengganti
-
Kekuatan
tawar-menawar pembeli (buyers)
-
Kekuatan
tawar-menawar pemasok (suppiers)
-
Pengaruh
kekuatan stakeholder lainnya.
bagus blog nya, ada lagunya jugaa:D Terimakasihh ilmunyaa
BalasHapus